Belajar Bahasa Arab Sederhana Untuk Calon Jamaah Umroh dan Haji

“Bahasa adalah bunyi atau suara yang diekspresikan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengutarakan maksudnya” (Ibnu Jinny).

“Barangsiapa yang memahami bahasa suatu kaum (masyarakat) maka ia akan selamat dari tipu daya mereka” (Pepatah Arab)

Orang asing yang bepergian ke suatu negara tertentu, termasuk ke Arab Saudi, jika ingin leluasa berinteraksi dengan masyarakat atau lancar segala urusannya, dituntut untuk membekali diri pengetahuan tentang budaya dan bahasa masyarakat setempat.

Baca Juga: Siap-siap 2 Bulan Bisa Bahasa Arab

Bangsa Arab secara umum adalah salah satu bangsa yang sangat mencintai bahasa mereka sendiri. Kecuali mereka yang studi di barat atau punya kepentingan tertentu. Masyarakat Arab akan selalu menggunakan bahasa Arab dalam komunikasi mereka. Mereka juga akan merasa terhormat dan menghormati jika ada orang asing yang mereka temui mampu berbahasa Arab seperti mereka meskipun sebatas pada kalimat-kalimat tertentu.

Bahasa Arab terbagi dalam dua macam:

  1. Fusḥa (standar, formal atau resmi) bahasa Arab Fusḥa tidak banyak terjadi perbedaan antara satu negara Arab dengan yang lain.
  2. Ammiyah (non formal, bahasa sehari-hari) bahasa ‘Amiyyah, masing-masing negara memiliki karakternya sendiri.

Terkait dengan ibadah Umroh dan Haji, tentu yang paling tepat bagi para calon jamaah mempelajari bahasa Ammiyah Saudi Arabia karena memang realitanya secara umum varian inilah yang dipraktekan sehari-hari di negeri tersebut.

Baca Juga: Kok Bisa Daftar Haji Tahun 2021 Berangkat di Tahun 2027?

Sebagai persiapan Umroh maupun Haji maka calon jamaah perlu sedikit mengetahui dan belajar tentang percakapan bahasa Arab yang akan kita gunakan dalam keseharian di Saudi, misalkan saat akan berbelanja atau menanyakan tempat tujuan dan arah agar tidak tersesat.

Berikut contoh bahasa Arab percakapan jamaah ketika ingin berbelanja buah-buahan.

Saya : Kam kiiluu gharaamin? (Berapa kilogram )
Pedagang : Ayyatu tsamratin sataystariina ya sayyidatii? (Buah apa yang hendak Anda beli, nyonya?)
Saya : Burtuqaalun (jeruk)
Pedagang : Kam kiiluu gharaamin? (Berapa kilogram)
Saya : Kiiluu gharaamin waahidin (satu kilogram saja)
Saya : Kam tsamanuhuu? (Berapa harganya)
Pedagang : Riyaalaani fahasbu (Dua riyal saja)
Saya : Syukran (Terima kasih)
Pedagang : ‘Afwan (Terima kasih kembali)

Apabila jamaah hendak membeli barang kebutuhan lainnya seperti teh dan bahan makanan :

Saya : Ma’dziratan yaa sayyidii ! Atabii’ul lahma? (Maaf tuan. Anda menjual daging sapi, bukan?)
Pedagang : Aywah, kam kiiluu gharaamin satasytarii? (ya anda mau beli berapa kilogram?)
Saya : Ahtaaju kiiluu gharaamin waahidin faqoth (saya hanya butuh satu kilogram saja)
Saya : Kam tsamanuhu likulli kiiluu gharaamin ? (Berapa harga per kilonya)
Pedagang : Likulli kiiluu gharaamin tsamanuhu khomsatu riyaalin (Per kilonya hanya lima riyal)
Saya : Toyyib! Intadhir suwaaya (baiklah tunggu sebentar )
Pedagang : Wal aakhor? (Ada lg?)
Saya : Hal hunaakas sukkaru wasy-syaayu? (ada gula dan teh tidak?)
Pedagang : Na’am abii’uhuu, kam tahtaajuhuu? (Ada berapa yang anda butuhkan?)
Saya : Ahtaaju nishfa kiiluu gharaamin sukkari wa kiiluu gharaamisy syaayi (saya butuh gulanya setengah kilo dan tehnya satu kilo)
Saya : Kam tsamanu kuliin minhumaa? (Berapa harga gula dan tehnya)
Pedagang : Kulluhumaa arba’atu riyaalin. (Semuanya empat riyal)
Pedagang : Hal fiika asyyaa-un ukhraa tahtaajuhaa? (Masih ada yang anda butuhkan?)
Saya : Labbaik, akaadu ansa ahtaajur ruzza qudro khomsati kiiluu gharaamin (Oh hampir lupa, saya butuh beras lima kilo)
Saya : Kam tsamaanu kulii kiilu gharaamin waahidin? (Satu kilonya berapa?)
Pedagang : Likulli kiiluu gharaamin tsalaatsatu riyaalin (per kilonya tiga riyal)
Saya : Idzan kam tsamanu kulliha? (Jadi semuanya berapa)
Pedagang : Arjuuka bish shobri. Ahsubuhaa (Saya hitung dulu. Sabar ya)
Saya : Toyyib (baiklah)
Pedagang : Wats tsamanu kulluhaa itsnaa’ asyara riyaalan (semuanya 12 riyal)
Saya : Asykuruka bihaa. ilal liqaa-i (Terimakasih sampai jumpa)
Pedagang : Ma’asy syukri, fii amaanillaahi, ‘Afwan (Sama-sama sampai jumpa).

Ketika Jamaah sedang membutuhkan bantuan petugas hotel:

Saya : Alu Lau samahta, hal mumkin tisaa’idni? (Maaf apakah anda bisa membantu saya?)
Petugas : Ayyuu khadamaati yaa sayyidi? (Ada yg bisa saya bantu, tuan?)
Saya : ‘Afwan ib’atil-haqaaiba wal-‘afsya bitaa’naa hinaa (Maaf, tolong kirim tas-tas dan barang-barang kami ke sini)
Petugas : Haadhir hab’athaa kullihaa hunaak. Kam raqamil-ghurfah? (Baik saya kirim semua ke sana, berapa nomor kamarnya ?)
Saya : Al-ghurfatu raqamu Arba’u – mi ah wa’asyrah, fid-daurir-raabi’i (Kamar nomor 410 di tingkat 4)
Petugas : Tafadhal udkhul (Silahkan masuk)
Petugas : Hadzhihil haqaa’ib kulluhaa. Ayyu khidmah yaa sayyidi? (Ini semua tasnya. Ada yg bisa saya bantu lagi?)
Saya : Syukran lau samahta ib’at lanaa zujaajtaina mayaah ma’daniyyah wa kamaan anaa mihtaaju baththaaniyya zaayda. (Terima kasih, tolong bawakan dua botol air mineral. Saya juga membutuhkan selimut tambahan)
Petugas : Haadhir yaa sayyidi, hab’athaa zay maa tibghaa. (Baik tuan, akan saya bawakan seperti yang tuan minta)
Saya : Alfu syukrin. (Terimakasih banyak)

Untuk dapat mempelajari percakapan bahasa Arab dengan lancar dan benar dibutuhkan kerja keras dan para pengajar yang handal. Dengan kurun waktu kurang lebih 2-3 bulan bisa bahasa Arab.
Yayasan Izzah Zam Zam Surakarta melalui Program Madinatul Lughah membuat sebuah inovasi Pelatihan Bahasa Arab yaitu “2 Bulan Bisa Bahasa Arab”.
Di mentori oleh pengajar-pengajar yang sudah berkompeten dibidangnya. Untuk Informasi dan pendaftaran silahkan klik tombol dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

Editor: Agus Nur 

 

× Daftar Sekarang