Apakah Vaksin Covid19 Mengurangi Tawakal dan Tauhid ?
Banyak dari masyarakat yang masih meragukan keamanan dan kehalalan vaksin covid19 karena ada rumor tentang kandungan zat kimia didalamnya, “ada chip dalam vaksin yang ingin dimasukkan ke tubuh manusia, ada yang mengatakan senjata pemusnah masal, konspirasi dan bahkan ada yang mengaitkan vaksin dengan Tawakal dan Tauhid”.
Rumor yang terlanjur tersebar luas tersebuat adalah berita hoak atau salah dan tidak ada bukti yang bisa dipertanggung jawabkan. Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp. PK, Beliau adalah dokter spesialis patologi klinik sekaligus Alumni Ma’had Al ‘ilmi Yogyakarta, Pembina Yayasan Indonesia Bertauhid dalam keterangannya menjelaskan tentang vaksinasi covid19 dan bantahan-bantahannya terhadap rumor yang beredar luas dimasyarakat tentang permasalahan tersebut diatas.
Baca Juga : Kerja Sama Saudi Dengan AstraZeneca Dirikan Pusat Penelitian Klinis
Orang – orang atau masyarakat yang mengatakan vaksin covid19 mengurangi tawakal dan keyakinan (Tauhid) sebenarnya disandarkan pada Qur’an surat At Tin ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
“laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim”
Artinya : “Sesungguhnya Kami (Allah) telah mencipatakan manusia dalam keadaan yang sebaik-baiknya (sempurna)” (Q.S At Tin : 4)
Mereka mengatakan bukankah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya (sempurna) lalu mengapa kita harus bersandar kepada buatan manusia ?
Dan orang yang menganjurkan untuk tidak vaksin covid19 karena ragu dengan manfaat vaksin covid19 bersandar pada hadist Rasulullah yang di bersumber dari Abu Muhammad Hasan Bin Ali Bin Abi Thalib, beliau berkata,
عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بنِ عَلِيّ بنِ أبِي طالبٍ سِبْطِ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: حَفِظْتَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: (دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ)
“Aku hafal dari Rasulullah SAW (perkataan), “Tinggalkan yang meragukanmu menuju pada yang tidak meragukanmu.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi (dalam Kitab “Shifat al-Qiyaamah” Bab: 2518) dan Nasai (Dalam kitab “Al-Asyribah”, bab: “al-Hatsstu ‘ala Tarki Asy-Syubuhaat, 5711). Oleh Imam At-Tirmidzi hadits ini dihukumi Hasan Shahih. Artinya bisa dipakai untuk hujjah atau argumen hukum.
Baca Juga : Saudi Cabut Larangan (Suspend) Indonesia Untuk Umroh
Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp. PK menjelaskan definisi tawakal adalah menempuh atau mengambil sebab (berusaha) kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Vaksin covid19 adalah usaha kita menempuh sebab atau bentuk usaha kita membentuk antibodi dalam tubuh kita untuk melawan virus covid19.
Beliau menganalogikan dengan memakai helm, bukankah Allah telah menciptakan tulang tengkorak kepala kita dengan kuat, namun mengapa kita masih memakai helm? jadi vaksin covid19 merupakan bentuk tawakal kita kepada Allah untuk mencegah dari penyakit.
Adapun meninggalkan keraguan terhadap vaksin, maka beliau menyarankan bertanyalah kepada orang yang mengetahui jika kamu tidak mengetahui (Ahli Vaksin) seperti Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ قَبۡلِكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوۡحِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ فَسۡـــَٔلُوۡۤا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَۙ
Wa maaa arsalnaa min qablika illaa rijaalan nuuhiii ilaihim; fas’aluuu ahlaz zikri in kuntum laa ta’lamuun. (QS. An-Nahl ayat 43).
Artinya : Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (QS. An-Nahl ayat 43)
Tentang kandungan vaksin covid19 beliau menjelaskan bahwa kandungan vaksin covid19 dicantumkan tanpa ada yang disembunyikan, artinya para ilmuan itu jujur dan amanah ilmiah. Tidak sebagaimana prasangka sebagian orang bahwa ada yang disembunyikan, konspirasi. Vaksin covid19 tidak mengandung bahan berbahaya dan dinyatakan aman oleh BPOM bahkan pengawas obat seluruh dunia dan ilmuan seluruh dunia, dipakai oleh hampir seluruh negara dunia. Berbagai dewan fatwa mengeluarkan fatwa bahwa vaksin covid19 adalah Halal.
“Nama kimia dicantumkan sesuai amanah ilmiah, sebagaimana telur juga punya kandungan nama kimianya. Permen yang anda makan juga ada nama kimianya dibungkusnya lengkap dengan pengawet buatan, perwarna dan perasa buatan. Ini baru “permen”, belum makanan yang lebih komplit termasuk kopi sachet, saos, sirupnya kopi, itu ada pengawet, pemanis buatan, perasa buatan. Kandungan formaldehid pada buah pear lebih banyak dari vaksin. So, kalau ada orang yang suka makan snack bungkusan, permen, ice krim, burger, keju dan sebagainya kemudian teriak “Saya gak mau masukin bahan kimia ke tubuh”. Ini sungguh TERLALU ” Lanjutnya…….